Opini : Bukalah Mata, Sadarlah..

The Golden Age
Ada apa dengan dunia hari ini? Semakin tua dan semakin rusak (penghuninya beserta isinya). Dulu, dunia sejahtera pada masa Nabi dan Rasul, sekarang malah sebaliknya. Kita mengetahui, di dunia ini dulu yang menjadi titik pusat pemerintahan dan kiblat kegiatan dunia berkaca dari Negara-negara Islam (Syam) karena pada saat itu pada 15 abad yang lalu Islam telah menguasai
1/3 dari dunia. Siapa yang tidak mengenal 4 Khalifah sahabat Rasulullah Shallalllahu ‘alayhi wa sallam yang telah berhasil melanjutkan tugas kepemimpinan Rasulullah ketika beliau telah wafat dan telah banyak menaklukkan wilayah romawi dan persia. Siapa yang tidak mengenal pahlawan-pahlawan dalam islam yang telah membebaskan kota-kota/negeri kaum kafir? Siapa yang tidak mengenal Shalahuddin Al Ayyubi ketika beliau menaklukkan Yerusalem (palestina)? Siapa yang tidak mengenal Sultan Muhammad Al Fatih ketika beliau menaklukkan kota Konstantinople? Ikhwanifillah, inilah bukti kejayaan Islam yang di Ridhai oleh Allah Subhana wa ta’ala.

Sekitar 15 abad yang lalu, Islam memiliki zaman yang dikenal sebagai zaman keemasan dan kemenangan. Siapa yang dapat menyangka? Dan Alhamdulillah sekarang beberapa dari kaum muslimin telah menikmati dan tetap mempertahankan jati diri mereka (Aqidah). Namun, apa yang terjadi saat ini? Dunia semakin berkembang dan semakin canggih penguasaan mereka terhadap teknologi. Negara-negara adidaya (superpower) berlomba-lomba dalam meningkatkan kekuatan militer Negara mereka, seperti Amerika dengan bom atomnya, Rusia dengan proyek nuklirnya, dan begitu pula China dan Korea dengan roketnya. Tiap tahun, mereka tiada henti untuk terus melakukan upgrade terhadap perkembangan di Negara mereka, termasuk dalam hal “pemikiran dan filsafat” yang terus mereka sebarkan pada Negara lain. Tak luput pula dari penguasaan militer, berulang kali latihan dan uji coba dilakukan, perekrutan militer, kontrak kerjasam dengan Negara lain, dan perang dingin. Semua it uterus mereka lakukan bahkan sampai sekarang? Muncul pertanyaan, semua yang mereka lakukan itu untuk apa? Tujuannya apa? Dan apa target mereka? Mengapa mereka sangat terburu-buru? Apa yang mereka takutkan? Ikhwafillah, mari kita simak hadits dari Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa sallam:

Bersabda Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam “Hampir tiba masanya kalian diperebutkan seperti sekumpulan pemangsa yang memperebutkan makanannya.” Maka seseorang bertanya: ”Apakah karena sedikitnya jumlah kita?” ”Bahkan kalian banyak, namun kalian seperti buih mengapung. Dan Allah telah mencabut rasa gentar dari dada musuh kalian terhadap kalian. Dan Allah telah menanamkan dalam hati kalian penyakit Al-Wahan.” Seseorang bertanya: ”Ya Rasulullah, apakah Al-Wahan itu?” Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: ”Cinta dunia dan takut akan kematian.” (HR Abu Dawud 3745)

Kelak, kata Rasulullah umat Islam akan diperebutkan layaknya makanan/hidangan di tengah meja makan. Bahkan saat itu jumlah kita banyak (umat islam). Mari kita perhatikan dan bandingkan dengan dunia saat ini, jumlah umat islam sangat banyak bahkan di seluruh belahan Negara memiliki penduduk Muslim. Perang pemikiran (ghazwul fikr) dimana-mana yang notabenenya adalah usaha untuk memurtadkan dan merusak aqidah kaum muslimin. Banyak, tapi diperebutkan. Itulah kondisi umat muslim saat ini.

Kondisi Umat dan Dunia

Ikhwafillah, saat ini baru-baru saja terjadi insiden penembakan atau “katanya” sih mereka menyebutkan sebagai aksi terorisme. Insiden ini terjadi di Paris, ibukota dari Perancis. Saat itu, sebelum peristiwa penembakan terjadi di kota tersebut diselenggarakan event besar yakni pertandingan sepakbola yang dihadiri langsung Presiden Perancis dan konser musical akbar yang ramai. Beberapa menit kemudian, terjadilah insiden penembakan tersebut yang telah merenggut ratusan korban jiwa. Tak lama kemudian, saya melihat di berita bahwa Isis mengaku bertanggung jawab atas insiden yang terjadi di Paris. Dunia berduka dan mengutuk insiden yang terjadi di Paris. Bentuk dukungan dan rasa simpati pun mengalir dimana-mana, pemimpin-pemimpin Negara di belahan dunia turut menyampaikan rasa belasungkawa mereka tak terkecuali Presiden Indonesia Jokowi. Aktivis HAM  tak tinggal diam, para pengguna Medsos berlomba-lomba ikut-ikutan memakai watermark bendera Perancis yang “katanya” sih wujud simpati mereka. Perancis pun tak tinggal diam, sesaat mendengar hal ini mereka lalu mengirimkan jet dan pesawat tempur mereka. Kemana mereka mengirimkan pesawat tempur? Ke Suriah, Negara syam yang sampai saat ini terus dibombardir oleh kaum kafirin laknatullah. Dunia kembali memandang kejam Islam, kembali menyuarakan “Islam adalah teroris, yang berjanggut itu teroris” seolah-olah “katanya” sih pelakunya adalah orang Islam. Paham radikal kembali di ungkit-ungkit, masalah HAM kembali dipertanyakan, masalah keadilan kembali dipertanyakan. Ikhwafillah, lihatlah kedudukan Islam di mata dunia. Namun, penulis lepas diri terhadap apa yang terjadi di Paris, penulis tidak berdo’a untuk perancis, kami berdo’a untuk keselamatan dan kemanusiaan di dunia. Terkhusus pada saudara-saudara kami di Negri Syam.
Terdapat sekurang-kurangnya 3 hal yang aneh yang ada pada insiden penembakan di Paris.

1.  Keamanan aparat, perlu dipertanyakan

Sebelum insiden terjadi, ada dua event besar yang dislenggarakan.Yakni pertandingan sepakbola yang dihadiri Presiden Perancis dan pergelaran konser music akbar. Ikhwa sekalian, apa yang aneh disini? Apa yang antum bisa tangkap? Yap betul, keamanan. Bagaimana bisa serangan seperti itu terjadi ditengah-tengah keamanan yang super ketat karena saat itu Presiden mereka hadir. Tidak hadirnya Presiden mereka saja keamanan sudah sangat ketat, apatah lagi pemimpin mereka ikut. Apakah pihak keamanan tak bisa mengantisipasi? kalau pun bisa minimal korban tidak sebanyak ini. Lalu ada apa? Apakah ada permainan drama disini sama seperti kejadian di gedung WTC?

2.  Sasaran penyerangan balik Perancis

Setelah insiden terjadi, beberapa hari setelah itu Presiden Perancis mengeluarkan statement bahwa mereka tidak akan tinggal diam. Dan akhirnya mereka mengirim pesawat tempur mereka. Kemana? Suriah, negri Syam. Loh kok sasarannya saudara-saudara kita disana? Inilah bentuk permainan terorisme sesungguhnya yang dimainkan oleh mereka.

3.  Respon Dunia

Sesaat setelah insiden terjadi, berbagai pihak dan kalangan dunia terus melakukan aksi simpatisan yang “katanya” sih sebagai bentuk melawan terorisme. Dunia begitu cepat merespon, bahkan beberapa dari kaum Msulimin juga ikut. Kami tak melarang untuk berduka dan menyampaikan rasa simpatisan, silahkan antum/antenna melakukan hal demikian. Namun kamiperlu mengingatkan, tanyakan hati nurani bahwa di belahan Dunia yang lain ada Negara Mayoritas kaum Muslimin Ahlus Sunnah wal Jama’ah yang tiap hari mereka tertindas, tiap jam mereka harus mendengar rentetan suara-suara Bom dan bunyi tembakan dari senapan yang memekakan telinga. Tiap hari, sebagian dari mereka ada yang menjadi korban, tiap hari sebagian dari mereka harus kehilangan anak/sanak keluarga mereka, tiap hari mereka kehilangan tempat tinggal mereka, tiap hari Masjid-Masjid mereka dihancurkan, dan banyak lagi penindasan dan kezholiman yang dilakukan terhadap kaum Msulimin di Negri Syam. Itu semua terjadi tidak hanya sehari, akan tetapi berhari-hari ikhwafillah. Sedangkan kejadian di Paris hanya sehari saja dunia seakan-akan terbuka akan hal itu dan menutup mata atas apa yang terjadi di Negri Syam. Padahal, kejadian di Negri Syam sudah jelas siapa pelakunya. Utamanya di Palestina dan Suriah, mari kita perhatikan. Rezim Bashar Assad seorang syi’ah adalah pelaku utama di balik penyerangan di Suriah, kemudian dating Rusia yang mewakili Komunis, kemudian datang Amerika yang mewakili Nashrani, kemudian datang Israel yang mewakili yahudi, kemudian datang Iran yang mewakili Syi’ah (Syi’ah bukan Islam). Untuk apa kedatangan mereka di Negri Syam? Ada urusan apa mereka disana? Tentu, mereka bekerjasama untuk menghancurkan Islam di negri Syam yang Allah telah berikan kemuliaan. Dan Dunia menutup mata dan bisu, tak pernah mengungkit-ungkit berita itu di Media. Oh iya, kami baru ingat yang menguasai media saat ini adalah kaum kafir liberal. Adakah media yang berani memberitakan dan meliput pembantaian kaum muslimin di Negri Syam tiap hari? Adakah? Pertanyakan itu pada hati nurani antum. Masyarakat awam sekarang tak banyak yang tahu apa yang sebenarnya terjadi di Suriah, Palestina, Yaman, Libanon, dan saudara-saudara kita lainnya. Mereka hanya tahu saja bahwa pelaku terorisme adalah orang Islam. Itusaja, maka dari itu ikhwafillah Allah subhana wa ta’ala telah berfirman :

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah (kebenarannya) dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”. (Al-Hujurat: 6)

            Jadi bila dikatakan bagaimana kondisi umat Islam, kita perhatikan bagaimana umat islam inilah yang terjadi. Lalu bagaimana kepedulian kita? Allah menggambarkan kaum muslimin sebagai manusia yang paling tinggi derajatnya di tengah manusia lainnya jika mereka sungguh-sungguh beriman kepada Allah.

Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS Ali Imran ayat 139)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu. Ia berkata: Bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alayhi wa Sallam; “Islam mulai lahir dalam keadaan asing. Dan ia akan kembali asing pula. Maka beruntunglah orang-orang yang asing.” (HR. Muslim)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahuanhu, dari Rasulullah Shallallahu ’Alayhi wasallam bersabda: Siapa yang membantu menyelesaikan kesulitan seorang mukmin dari sebuah kesulitan di antara berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan salah satu kesulitan di antara berbagai kesulitannya pada hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya akan Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat dan siapa yang menutupi (aib) seorang muslim Allah akan tutupkan aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan selalu menolong hambaNya selama hambaNya itu menolong saudaranya. Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka akan Allah mudahkan baginya jalan ke surga. Tidaklah sebuah kaum yang berkumpul di salah satu rumah-rumah Allah (maksudnya masjid, pen) dalam rangka membaca kitab Allah dan mempelajarinya di antara mereka, melainkan niscaya akan diturunkan kepada mereka ketenangan dan dilimpahkan kepada mereka rahmat, dan mereka dikelilingi para malaikat serta Allah sebut-sebut mereka kepada makhluk yang ada di sisiNya. Dan siapa yang lambat amalnya, hal itu tidak akan dipercepat oleh nasabnya. (HR. Muslim)
Wallahu ‘alam bish shawwab.



Komentar

Postingan Populer