Jangan Asal Nulis..
ADA PROSES
Seseorang yang ingin menjadi
seorang penulis memerlukan proses yang berlangsung secara bertahap. Prose situ dimulai
dari upaya mengembangkan minat terlebih dahulu, soalnya kalau ngga ada minat
(niat) gimana mau ada hasil? Kemudian menggemari bahan bacaan, melatih dan
membiasakan diri untuk membuat catatan-catatan kecil. Catatan itu kemudian
dikumpulkan, diseleksi, diteliti, dan dievaluasi serta diedit menjadi sebuah
tulisan yang rapi, runtut dan kronologis. Kelihatan
rumit? Ngga juga, itu tergantung perspektif masing-masing. Walaupun demikian, kebiasaan itu dapat mempermudah dan menambah
rumit? Ngga juga, itu tergantung perspektif masing-masing. Walaupun demikian, kebiasaan itu dapat mempermudah dan menambah
pengalaman dalam menyusun tulisan.
ADA PERSIAPAN
Setiap penulis seharusnya
mempersiapkan dirinya dengan baik, emang butuh persiapan ya? Ya iyalah harus
karena ngga ada usaha yang instan, kalau mie instan nah itu bisa (hadeh bahas
makanan lagi -.-). Persiapan seperti apa? Semangat, motivasi, ketekunan, dan
ketelitian. Semangat, inilah bukti
keseriusan kita bila ingin mencapai profesi sebagai penulis. Seorang penulis
sangat lekat dengan jiwa semangatnya dalam menulis, maka untuk itu harus ada passion dan strong why yang akan memperkokoh semangat. Ucapan saja tak cukup,
harus dibarengi dengan semangat yang tinggi. Motivasi, siapa orang di dunia ini yang ngga butuh motivasi?
Semuanya butuh motivasi, termasuk saat ingin jadi seorang penulis. Apakah
penulis butuh motivasi? Absolutely! Karena dengan memiliki semangat dan
motivasi yang baik maka akan menghasilkan ide-ide dan karya-karya yang sangat
baik dan bermanfaat. Dengan adanya motivasi, maka seorang penulis akan tergerak
hati dan jiwanya untuk membuat suatu karya yang bermanfaat. Ketekunan dan
ketelitian. Menjadi penulis itu ngga udah loh, kedengarannya mungkin mudah
karena “Ah, cumin nulis kok its easy apanya yang susah?”. Perlu kami sampaikan,
menjadi penulis bukan asal nulis. Bukanlah seseorang dikatakan penulis ketika
ia hanya menulis-menulis sesuatu yang tidak dibarengi dengan skill dan motivasi
yang kreatif, seseorang akan dikatakan penulis kalau ia sudah mampu
mengeluarkan ide-ide nya dalam pena, lalu dirinya dapat mengimplementasikannya
terlebih dahulu dan memiliki jiwa tekun dan teliti. Jadi, ketekunan dan
ketelitian merupakan 2 hal yang wajib dimiliki oleh setiap penulis. Jadi, persiapan
yang matang, akan menghasilkan hasil yang memuaskan. Prepare yourself.
SOLVING
Faktor-faktor (persiapan)
tersebut saling melengkapi dan mengisi sehingga menjelma menjadi sebuah
kekuatan. Kegiatan itu perlu dirintis, dibina dan dikembangkan secara teratur.
Penulis dapat berkonsentrasi pada topik atau tema tertentu yang menarik untuk
diangkat menjadi sebuah tulisan. Penyusunan sebuah tulisan berdasarkan data,
fakta dan informasi yang memadai yang dihimpun dari berbagai sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan, baik tentang kebenarannya maupun legitimasi institusinya.
Inilah point yang harus diperhatikan baik-baik, sebab mengambil suatu bahan
rujukan entah itu berupa data atau informasi tidak boleh sembarangan. Inilah
yang mungkin di zaman ini kita sebut dengan istilah “copy-paste”.
Kemampuan menulis bagi seseorang
yang telah terbentuk sebaiknya terus dipupuk agar dapat menghasilkan
tulisan-tulisan berkualitas dan bermanfaat bagi pembaca. Seseorang yang menulis
tetntunya mempunyai maksud dan tujuan tertentu, seperti yang saya katakana tadi
bukan asal nulis. Contohnya seperti memenuhi kesenangan, mengisi waktu luang
dengan kegiatan-kegiatan yang positif dan produktif, serta mampu menjadi suatu
teladan bagi masyrakat. Menulis pada hakikatnya melakukan komunikasi dengan
bahasa tulis untuk menyampaikan pesan-pesan kepada pembaca. Aktivitas itu juga
berfungsi untuk mengasah otak, mengembangkan minat, bakat, kemampuan,
pengalaman dan wawasan.
Komentar