Ulumul Qur'an : Al Muhkam Wal Mutasyabih


Muhkamat dan Mutasyabih adalah dua lafal yang berasal dari Bahasa Arab, yang berbentuk jamak dari masing-masing kata “muhkam” dan kata ‘mutasyabih”. Secara harfiah kata muhkam terambil dari kata hakama yang berarti “menghalangi”. Misalnya hokum yang berfungsi menghalangi terjadinya penganiayaan, demikian juga kata hakim. Knedali bagi hewan dinamai hakamah karena ia menghalangi
hewan mengarah kea rah yang tidak diinginkan. Muhkam adalah sesuatu yang terhalang dari keburukan. Bila disifati suatu bangunan dengan kata ini, maka ia berarti bangunan tersebut ‘kokh dan indah”, yang dikokohkan (mutqan) tidak memiliki kekurangan. Bila susunan kalimat tampil dengan indah, benar, baik, dan jelas maknanya maka kalimat itu pun dilukiskan dengan muhkam. Seluruh ayat Al Qur’an bersifat muhkam, Allah berfirman

“Alif laam raa. (Inilah) kitab yang ayat-ayatNya disusun dengan rapi kemudian dijelaskan secara terperinci, (yang diturunkan) dari sisi (Allah) yang Mah bijaksana lagi Maha tahu”

Allah juga memperkenalkan Al Qur’an sebagai mutasyabih berarti “serupa atau samar


Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.

Kata mutasyabih terambil dari akar kata Al syabah yang bermakna “serupa” (tapi tidak sama). Yang dimaksud oleh ayat di atas adalah ayat-ayat Al Qur’an yang serupa dalam keindahan dan ketetapan susunan redaksinya, serta kebenaran informasinya. Di tempat lain, Allah berfirman dalam Qs. Al Imran ayat 7


Dialah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. Di antara (isi)nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami". Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.

Yang dimaksud dengan mutsyabih pada ayat di atas adalah ‘samar” ini adalah pengembangan dari makna keserupaan di atas. Memang keserupaan adalah dua hal atau lebih, dapat menimbulkan kesamaran dalam membedakannya masing-masing. Ulama berbeda pendapat dalam memberikan batasan tentang arti kata muhkamat, antara lain :

1.     Ayat yang diketahui maksudnya, baik karena kejelasan redaksinya maupun melalui ta’wil penafsiran.
2.    Ayat yang tidak dapat menerima kecuali satu penafsiran.
3.    Ayat yang kandungannya tidak mungkin dibatalkan,
4.    Ayat yang jelas maknanya dan tidak membutuhkan penjelasan dari luar dirinya, atau ayat yang tidak disentuh oleh sedikit pun kemusykilan.

Mutasyabihat yang terdapat dalam beberapa ayat Al Qur’an diperselisihkan definisinya, antara lain :
1.     Ayat-ayat yang hanya Allah yang tahu kapan terjadi apa yang diinformasikanNya, seperti kapan tibanya atau hadirnya (Qs. An Naml : 82)
2.    Ayat yang tidak dipahami kecuali mengaitkannya dengan penjelsan
3.    Ayat yang mengandung banyak kemungkinan makna
4.    Ayat yang mansukh yang tidak diamalkan karena batal hukumnya
5.    Apa yang diperintahkan untuk diimani lalu menyerahkan maknanya kepada Allah Subhana wa ta’ala
6.    Kisah kisah dalam Al Qur’an
7.    Huruf-huruf alfbetis, uang terdapat pada awal beberapa surah seperti Alif, lam, mim
Definis-definisi di atas mengandung kelemahan-kelemahan sehingga pada akhirnya kita dapat menyimpulkan bahwa muhkam adalah yang jelas maknanya, sedang yang mutasyabih adalah yang samar-samar. Sebagian dari mereka ada yang mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan muhkam adalah sesuatu yang telah jelas maknanya, sedangkan mutasyabih adalah kebalikannya yakni sesuatu yang tidak jelas maknanya. Ada juga diantara ulama yang memberikan pengrtian demikian muhkam artinya sesuatu yang dapat dipahami pengertiannya atau maksud baik langsung maupun tidak langsung (melalui ta’wil) sedang mutasyabih berarti “sesuatu yang makna dan  maksud dari huruf-huruf Al muqaththa’at di permulaan beberapa surah Al Qur’an. Menurut Prof Dr. Abd Al Wahhab Khallaf muhkam berate sesuatu yang menunjukkan kepada artinya , yang tidak menerima pembatalan dan penggantian dengan sendirinya secara jelas, dan sama sekali tidak mengandung ta’wil, artinya tidak menghendaki arti lain yang bukan arti formalnya. Oleh karena itu, ia dijelaskan dan ditafsiri dengan penafsiran yang tidak membuka kemungkinan penakwilan baginya, misalnya firman Allah subhana wa ta’ala dalam Qs. An Nuur : 4 yang ditunjukkan kepada para penuduh zina terhadap wanita bersuami (muhsanat)

Dan janganlah kamu menerima kesaksian mereka untuk selamanya

Menurut Abd Al Wahhab Khallaf, hokum ayat-ayat muhkam secara pasti wajib diamalkan. Ia tidak bisa dipalingkan dari penegrtian formalnya dan tidak pula dapat di nasikh. Sedang mutasyabih berarti lafal yang sighatnya sendiri tidak  menunjukkan pada artia (maksud)nya dan tidak terdapat qarinat luar yang menjelaskan. Sedang syar’I sudah mencukupkan, begitu saja berdasarkan ilmunya dan tidak menejelaskannya. Mutasyabih dalam pengertian ini tidak terdapat dalam nash-nash syar’I sedikitpun, karena di dalam ayat-ayat dan hadits-hadits hokum, tidak terdapat lafal mutasyabih yang tidak ada jalan untuk mengegtahui artinya. Contoh ayat-ayat mutasyabih seperti dalam Qs. Al Fath : 10, “Tangan Allah di atas tangan mereka”. Qs Ar Rahma:27 “Dan tetap kekal Wajah Tuhan mu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan”.
Tangan dalam ayat di atas berarti kodrat (kekuasaan) sehingga makna ayat adalah “kekuasaan Allah melebihi sekalian kekuasaan mereka”. Sedang wajah, pada ayat tersebut berarti zat, sehingga ayat di atas ditakwilkan menjadi “segala” sesuatunya pasti hancur kecuali ZatNya

Komentar

dainonqualman mengatakan…
MGM Resorts Casino Hotel, Las Vegas, NV - MapYRO
Find the best prices for MGM Resorts Casino Hotel, Las Vegas, NV in Las 논산 출장안마 Vegas, NV. 4000 West Sahara Avenue. 오산 출장마사지 밀양 출장마사지 Located at the north end of 제주도 출장샵 Sahara Avenue, the Casino 천안 출장샵

Postingan Populer